Zuroya Blog- Buruknya kinerja tim Yamaha Movistar, yang berakibat gagalnya merebut title juara dunia Motogp 2016, Diakui oleh Bos Yamaha Movistar Lin Jarvis disebabkan perpibndahan Lorenzo ke Ducati yeng terlalu dini.
Seperti di ketahui sebelumnya, perubahan kinerja dan kekompakan di internal Tim Yamaha Motogp semenjak pengumuman kontrak baru Rossi di Yamaha hingga 2018 diumumkan saat seri MotoGP Qatar.
Tentu saja bukan hanya Rossi yang di tawari untuk perpanjangan kontrak karir balap dengan Tim Biru Ini. Tak lama berselang, Lorenzo pun disodori kontrak oleh Yamaha, namun pebalap bernomor 99 ini menolaknya, padahal disebut-sebut merupakan kontrak terbaik sepanjang karir Lorenzo.
Saat itu, Jarvis mengetahui bahwa Lorenzo sedang dilirik Ducati dan akhirnya itu benar adanya. Pengumuman pun langsung dibuka pada April. Ini dinilai terburu-buru karena Lorenzo masih harus menjalani 15 seri lagi hingga akhir bersama Yamaha.
“Jadi fakta Jorge Lorenzo memutuskan pindah pada awal musim, jelas jadi gangguan. Tidak diragukan lagi,” terang Jarvis, lansir Crash.
Di mana, bagi Jarvis, konsistensi berpengaruh pada hasil. Tentu saja tak selalu begitu karena Anda bisa saja konsisten tampil buruk. Tapi, jika Anda tak mendapat gangguan, serta selalu fokus dan bisa mengatasi semuanya, maka konsistensi itu penting.“Untuk menang di level ini, Anda membutuhkan semua hal berjalan benar,” tegas Jarvis.
Tentunya hal ini bisa di jadikan pelajaran bagi Tim yamaha, karna dengan menawarkan kontrak di awal, pembalap akan merasa tidak nyaman akan hal itu, ya Minimal pertengahan laaah. Soalnya kenapa demikian,?? karena ketika si pembalap tidak menerima tawaran tersebut maka banyak tanda tanya, di antara anggota Tim atau Crew yang lain, yang menyebabkan tidak Fokusnya untuk memperoleh tujuan bersama (Zuroya Blog)
hahahah banyak alesan kalah mah kalah ajaa
ReplyDelete